Friday, December 30, 2016

General Format Ebook and Ebook Reader

extension:
pdf
reader:
pc=adobe reader, foxit, sumatra

extension:
chm
reader:XCHM, Sumatra PDF Reader, FBReader, Mobipocket Reader, CHM Reader extension for FireFox,

extension:
epub
reader: Sumatra PDF Reader, Cool Reader, Calibre, EPUBReader FireFox extension

extension:
djvu
reader:WinDjView, STDU Viewer, DjVuLibre DjView

extension:
comic book image / GIF, JPEG, BMP or PNG.
cbr, cbz, cb7
Comic Book ZIP / RAR / 7zip / TAR / ACE
reader:  CDisplay Ex, GonVisor, CBR Reader, ComicRack, Calibre, Sumatra PDF Reader, Comical, HoneyView and Manga Reader.

extension:
mobi
reader:FBReader, Mobipocket Reader, Cool Reader


notes:
DjVu (pronounced "déjà vu") is a new image compression technology developed since 1996 at AT&T Labs. Most DJVU files are just scans. The text has been created using OCR software. If this software did not support your language, then obviously all the text is just gibberish. You normally can't see this, because DJVU files can show an image layer with the original image of the scan on top of the text layer.

multi reader

( for your reading hobby )
Cool Reader
FB2, TXT, RTF, DOC, TCR, HTML, EPUB, CHM, PDB, MOBI. Platforms: Win32, Linux, Android.

STDU Viewer
DJVU, FB2 and JBIG2, WWF, PDF, TIFF, TXT, CBZ, CBR, BMP, JPG, JPEG, GIF, PNG, PSD, EMF, WMF, XPS and TCR. With the compact size of just 4MB

Icecream Ebook Reader
supports both CBZ and CBR formats.

Evince
Free cross-platform file reader that supports DjVu, PDF, TIFF, DVI and PostScript documents and takes almost 76MB of your computer space.

Sumatra PDF Reader
DjVu, PDF, CBZ, CBR, ePub, Mobi, CHM and XPS. The size of the program is a bit less than 11MB.

FBReader
ePub, like Mobi, FB2, PDF, DjVu and some others.

referensi
https://blog.kowalczyk.info/
http://djvu.org/
http://www.uky.edu/
http://icecreamapps.com/

Wednesday, December 14, 2016

MYOB Account List Term

ISTILAH-ISTILAH DALAM DUNIA AKUNTANSI (AKUN/Rekening/Perkiraan/Pos akuntansi/Transaksi-Transaksi) & MYOB

Aktiva (Harta/Asset Accounts)
Aktiva Lancar (Current Asset)
Kas (Cash)
Akrual (Accruals)
Piutang (Account Receivables/Trade Debtor)
Prepaid (Dibayar di muka)
Persediaan (Inventory)
Supplies (Perlengkapan)
Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Akumulasi Penyusutan (Accumulated Depreciation)
Beban (Expense Accounts)
Biaya (Cost)
Ekuitas (Modal/Equity/Capital Accounts)
Kewajiban (Liability Accounts)
Hutang Dagang (Account Payable/Trade Creditor)
Kontra (Contra Accounts)
Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
Kewajiban Jangka Panjang (Long Terms Liabilities)
Laba/Pendapatan-Harga Pokok Penjualan-Beban (Earnings/Gain)
Modal Pemilik (Owner's Equity Account)
Nominal/ Akun Laba-Rugi (Nominal Accounts)
Penarikan Modal Pemilik / Prive (Owner's Withdrawal/Drawer Account)
Pendapatan (Revenue/Income Accounts)
Akun Permanen (Permanent Accounts)
Akun Riil/Akun Neraca (Real Accounts)
Akun Sementara (Temporary Accounts)
Akun/Rekening/Perkiraan (Accounts)
Cadangan (Allowance)
Laba ditahan (Retained earning)
Retur Pembelian (Settle a credit invoice)
Retur (Settle Return and Credits)

Proses menyesuaikan catatan perusahaan dengan catatan bank (Reconciling)
Transaksi yang selalu berulang terjadi seperti, biaya gaji, beban sewa (Recurring transaction)
Akun yanng terkait dengan akun lain (Linked Account)
Sistem pencatatan akuntansi berganda/berpasangan/debt-credit (Double Entry Accounting)
Pemasok barang ke perusahaan (Supplier)

Tipe Akun

pos akuntansi /pengolongan perkiraan transaksi:
Harta / Aktiva
Kewajiban / Liabilities
Modal / Equity / Liabilities
Pendapatan / Income / Earn
Beban / Expense

Artikel lain yang mungkin menarik:
Sistem Dalam Akuntansi

Sistem Dalam Akuntansi - 2

 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan

Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
  • Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang.
  • Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional maupun, keuangan.
  • Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan.

Metode dan Tehnik Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Metode
Ada 2 metode  analisa :
  • Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa perode  sehingga diketahui  perkembangannya.
  • Analisa vertikal dimana  laporan keuangan yang dianalisis  hanya  meliputi satu  periode saja. Yaitu dengan membandingkan pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya diketahui  keadaan keuangan  saat itu.
Teknik
Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa Teknik yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

  1. Teknik Analisa Pertumbuhan / Growth Rate
    Tehnik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase. Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang sama tahun lalu dengan sekarang.
    Basic Growth Rate = {(Present - Past) / Past} * 100%

    (Average Growth Rate Over) Regular Time Interval
    Present = Past x (1 + Growth Rate)n
    Growth Rate = (Present/Past)1/n - 1
    n is number of time periods.

  2. Teknik Trend dan Indeks / Kecenderungan
  3. Teknik analisa hampir sama dengan Teknik Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding adalah laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang dengan menggunakan data historis.

  4. Teknik Analisis Rasio / Perbandingan
  5. Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan.

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan

Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah:

1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :

a. Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:
Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

b. Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio:
Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%

c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio:
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

    Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.



2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :

a. Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin:
Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%

b. Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio:
Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%

c. Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin:
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%

d. Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang saham.

Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:
Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%

e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

f. Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE):
Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

g. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.

Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%

    Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.


3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%

b. Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%

    Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200%.


4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan.

Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:
Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Total Aktiva X 100%

b. Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:
Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan  / Modal Kerja Bersih X 100%

c. Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan.

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:
Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Aktiva Tetap X 100%

d. Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:
Inventory Turn Over Ratio = Penjualan  / Persediaan X 100%

e. Average Collection Period Ratio, rasio untuk mengukur  berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:
Average Collection Period Ratio = Piutang X 365  / Penjualan  X 100%


f. Receivable Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah.

Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:
Receivable Turn Over Ratio = Penjualan  / Piutang Rata-Rata X 100%

Sistem Dalam Akuntansi 1

metode atau sistem dalam akuntansi

metode dan sistem pencatatan akuntansi pendapatan dan biaya/sistem pencatatan transaksi:
-basis akrual/modern.
-basis kas/tradisional.

prinsip pengakuan pendapatan:
Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan)
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan

sistem syarat pembayaran / syarat jual beli:
-terms information:
Tunai atau kontan
n/30 (n adalah singkatan dari netto)
n/EOM (End of Month)
n/10 EOM
2/10, n/30

syarat pengiriman/penyerahan barang:
FOB Shipping Point (franco gudang penjual) - beban angkut pembelian
FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli) - beban angkut penjualan

sistem pencatatan inventori/metode pencatatan persediaan:
-perpetual/saldo permanen, kartu stok.
-fisik/periodik

sistem inventori untuk menentukan harga pokok penjualan (HPP) / Cost of Good Sales (COGS):

FIFO (First In First Out)
LIFO (Last In First Out)
Rata-Rata / Average


sistem pencatatan kas kecil:
-imprest system (sistem dana tetap)
-fluktuasi (Sistem dana Berubah)

sistem penyusutan / depresiasi / depreciation:

metode garis lurus
metode saldo menurun
metode jumlah angka tahun
metode satuan jam kerja
metode satuan hasil produksi

sistem pembiayaan:

activity based cost (abc)
cost driver
rasio konsumsi
homogeneous cost pool
traditional costing



menaksir biaya persediaan / supply chain forecasting cost method:

berdasarkan harga eceran
berdasarkan laba kotor

Thursday, December 1, 2016

Box Model - CSS

Box Model

  1. Dimension / Size:
    • Height, Width
  2. Offside area / Outer area / Bleed area
    • Border
    • Padding
    • Margin
  3. Position
    • clear
    • float
    • left
    • top
    • position
    • z-index
  4. Decoration
    • background
  5. Appearance
    • display
    • overflow
    • visibility

UI/UX Design Category 2

(G) UI / UX
(Graphical) User Interface/User eXperience Kit Category:
  • Form components / Form controls / Form Element / Form field
    • Action
      • Buttons
      • Switch button / Toggles / Toogles Button / Button Label
      • Tab
    • Input
      • Input field / text box / text field
      • Text Area
      • Sliders
      • Spin button / UpDown (value) button
      • Dial button
    • Selection
      • Check boxes
      • Radio buttons
      • Drop down button / Combo box (field)
      • List box / Select box (field)
    • Output field
      • Label / Output field
      • Icons / Images
      • Glyphs / Font Character
      • Table
      • Bullet and Numbering / Unordered and Ordered List
      • Scrollbar / Scrollpanel
      • Decorative Lines
      • Background Color / Background Image
      • Status bar
      • Progressbars
  • Enhanced Elements
    • Container
      • Frame
      • Panel
    • Menu
    • Toolbar
    • Navigation
      • paging / pagination
      • display or view button
      • dot / indicator navigation
      • breadcrumb navigation
    • Dialog
      • Modal (Dialog) / Pop up
      • Tooltips / Notification / Feedback tooltip
      • Font / Glyphs / Symbol dialog
      • Color Swatches
      • Calendar
      • Login / Register
      • Contact Form
    • Multimedia
    • Data Visualization
      • Chart / Graphic
    • Image
      • Image Carousel / Image Sliders / Image Transition / Image Slide show
      • (Image) Light box
    • Animation / Effect
      • Transition
      • Mask Effect
      • Hover Effect
    • Multimedia player panel